Berita

Bendera Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi Berkibar di Atap Tertinggi Sulawesi

Sebuah momen bersejarah tercatat bagi keluarga besar Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi (IAN). Bendera IAN berhasil berkibar di Puncak Rantemario, titik tertinggi Pegunungan Latimojong, Sulawesi dengan ketinggian 3.478 mdpl pada Senin (15/9) pukul 15.35 WITA. Pengibaran bendera ini dilakukan oleh tim ekspedisi Gabungan Pecinta Alam Attaqwa (Gapala) yang diketuai oleh H. Samsul Riadhi, alumni Pondok Pesantren Attaqwa tahun 1999. Dalam tim tersebut turut bergabung Nurul Amin, M.Pd., dosen Program Studi Manajemen Bisnis Syariah IAN, bersama delapan anggota lainnya. Tim ekspedisi memulai perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada Kamis (11/9). Lalu melanjutkan perjalanan darat ke Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang yang memakan waktu 4 hingga 5 jam. Setelah beristirahat di Baraka dan melakukan persiapan di Homestay Pohon Pustaka Dusun Kalimbua, perjalanan berlanjut ke Basecamp Dusun Angin-angin melalui jalur pendakian Merah. Pendakian resmi dimulai pukul 08.00 WITA dengan rombongan berjumlah 10 orang yang melintasi jalur Merah hingga Dusun Karangan sebelum akhirnya tiba di Puncak Rantemario pada Sabtu (13/9). Dalam pernyataannya, H. Samsul Riadhi mengungkapkan kebanggaannya bisa mempersembahkan pencapaian ini bagi almamater. “Sebagai alumni Attaqwa, banyak cara yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi. Saya ingin membawa nama Attaqwa berada di puncak-puncak gunung tertinggi di Indonesia, bahkan ke mancanegara. Kami tinggalkan jejak berupa plakat Gapala KH. Noer Alie, semoga bisa ditapaktilasi oleh alumni lain,” ujarnya. Sementara itu, Nurul Amin turut menyampaikan pesan khusus dari puncak tertinggi Sulawesi untuk para wisudawan IAN yang baru saja melaksanakan wisuda ke-25. “Dari Gunung Latimojong saya mengucapkan selamat buat para wisudawan dan wisudawati. Semoga ilmu kalian bermanfaat dan bisa berkiprah lebih banyak bagi umat,” pesannya. Pengibaran bendera di Gunung Latimojong adalah simbol pencapaian para alumni dan sivitas akademika IAN dalam memperkenalkan kampus tercinta tak hanya di kabupaten Bekasi, namun di seluruh wilayah Indonesia.

Bendera Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi Berkibar di Atap Tertinggi Sulawesi Read More »

Wisuda Sarjana XXV IAN Bekasi, Prof. Rosihon: Pentingnya Branding dan Transformasi Kurikulum Menjadi Universitas.

Menyikapi tantangan dan peluang bagi dunia pendidikan tinggi Islam, perguruan tinggi tidak hanya dituntut melahirkan lulusan berkualitas, namun juga harus mampu menghadirkan branding yang kuat di tengah persaingan yang semakin ketat. Ketua Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., CHS, MCE., menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada acara Wisuda Sarjana XXV Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi, Selasa (16/9). Menurut Prof. Rosihon, branding yang baik membuat kampus lebih dikenal masyarakat dan menjadi pilihan utama generasi muda. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah memberikan program beasiswa kepada mahasiswa berprestasi sekaligus memperluas kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi. “Universitas harus memberikan branding yang menarik dengan membeasiswakan mahasiswa dan bekerja sama dengan Pemkab Bekasi,” tegasnya. Lebih jauh, ia menekankan pentingnya inovasi dan pola pikir yang kreatif dalam mengelola perguruan tinggi. Perguruan tinggi, menurutnya, harus mampu out of the box dengan tetap berpegang pada regulasi yang berlaku. Penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan masyarakat juga menjadi hal mendesak agar kampus tetap relevan dengan perkembangan zaman. “Kampus harus bisa out of the box dengan tetap menjalankan regulasi yang ada dan menyesuaikan kurikulum dengan masyarakat,” ujarnya. Dalam sambutannya, Prof. Rosihon juga mengangkat fenomena menurunnya minat lulusan SMA untuk melanjutkan kuliah. Kondisi ini berdampak serius pada keberlangsungan sejumlah perguruan tinggi yang akhirnya terpaksa menutup aktivitas akademiknya karena tidak memiliki mahasiswa baru. Menurutnya, fenomena ini harus dijadikan refleksi bersama agar kampus-kampus, termasuk IAN Bekasi, mampu menyiapkan strategi khusus untuk menarik minat generasi muda. Sebagai sebuah institut, IAN Bekasi tidak boleh memiliki pola pikir yang masih sebatas “sekolah tinggi”. Prof. Rosihon menegaskan bahwa sebuah institut harus bisa menstabilkan seluruh komponen internal, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, kurikulum, pelaksanaan tridharma, hingga para mahasiswanya. “Sudah menjadi institut harus bisa men-stabilkan seluruh komponen pendirinya seperti dosen, staf, kurikulum, pelaksanaan tridharma, juga mahasiswanya. Jangan sampai pola pikir masih seperti sekolah tinggi,” jelasnya. Sambutan ini tidak hanya menjadi arahan, tetapi juga pengingat bahwa dunia pendidikan tinggi harus bertransformasi agar mampu menjawab tantangan zaman. Dengan branding yang kuat, dukungan kebijakan, serta kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat, Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi diharapkan bisa menjadi perguruan tinggi Islam yang unggul, modern, dan berdaya saing, baik di tingkat lokal maupun nasional. Momentum Wisuda Sarjana XXV IAN Bekasi ini sekaligus menjadi titik refleksi bagi seluruh civitas akademika. Pesan Prof. Rosihon memberikan arah bahwa keberhasilan sebuah perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh jumlah lulusan, tetapi juga oleh kualitas tata kelola, inovasi program, serta kontribusinya bagi pembangunan masyarakat Kabupaten Bekasi.

Wisuda Sarjana XXV IAN Bekasi, Prof. Rosihon: Pentingnya Branding dan Transformasi Kurikulum Menjadi Universitas. Read More »

Ketua Yayasan Attaqwa Tekankan Transformasi dan Akhlakul Karimah dalam Wisuda Sarjana XXV IAN Bekasi

Ketua Yayasan Attaqwa, Dr. KH. Irfan Mas’ud, MA., memberikan sambutan inspiratif dalam Wisuda Sarjana XXV Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi pada Selasa (16/9). Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa wisuda merupakan awal dari pengabdian nyata di tengah masyarakat. Menurut Dr. KH. Irfan Mas’ud, MA., keberhasilan para wisudawan tampak dari upaya mereka dalam menjaga akhlakul karimah dan memberi kontribusi kepada masyarakat. “Wisuda ini menjadi bukti bahwa Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi mampu melahirkan generasi yang unggul dan bermanfaat. Para lulusan harus terus menjaga akhlakul karimah serta memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tegasnya. Ketua Yayasan Attaqwa juga menyoroti perkembangan signifikan Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi dengan bertambahnya program studi baru seperti Manajemen Dakwah dan Manajemen Bisnis Syariah. Kehadiran program studi tersebut adalah bentuk dari langkah strategis dalam menjawab tantangan zaman, khususnya dalam bidang edukasi, bisnis, komunikasi, dan dakwah yang semakin masyarakat butuhkan di Kabupaten Bekasi. “Dengan bertambahnya prodi, IAN memberikan kesempatan yang lebih besar bagi mahasiswa untuk berkembang di berbagai bidang. Hal ini menjadi wujud aksi dalam menjadikan IAN sebagai pusat pendidikan tinggi yang terus bertransformasi, tumbuh besar, dan unggul,” jelasnya lebih lanjut. Selain itu, Dr. KH. Irfan Mas’ud, MA., juga menegaskan bahwa transformasi IAN tak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam peningkatan kualitas kelembagaan. Harapannya, IAN dapat terus beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat dan menghadirkan lulusan yang kompeten, berkarakter, serta siap menghadapi tantangan global. Acara Wisuda Sarjana XXV IAN Bekasi sendiri menjadi momentum penting untuk menunjukkan eksistensi perguruan tinggi Islam yang berbasis nilai-nilai Attaqwa. Ini juga menjadi ajang penguatan komitmen bahwa pendidikan tinggi harus mampu melahirkan insan cendekia yang seimbang antara ilmu pengetahuan, spiritualitas, dan moralitas. Melalui sambutan yang penuh motivasi, Ketua Yayasan Attaqwa Dr. KH. Irfan Mas’ud, MA., mengajak seluruh civitas akademika dan para alumni untuk terus menjaga semangat keilmuan, mengembangkan potensi diri, dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Dengan begitu, Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi dapat semakin dikenal sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam di Bekasi yang unggul, modern, dan berdaya saing. Foto: Zaenal

Ketua Yayasan Attaqwa Tekankan Transformasi dan Akhlakul Karimah dalam Wisuda Sarjana XXV IAN Bekasi Read More »

Wisuda Sarjana XXV Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi Wujudkan Transformasi Ilmu dan Akhlak

Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi kembali mencatatkan momen bersejarah dengan terselenggaranya Wisuda Sarjana ke-XXV yang berlangsung khidmat dan penuh makna. Sebanyak 71 Wisudawan dan Wisudawati resmi menerima gelar Sarjana pada Selasa (16/9). Acara yang berlangsung di Aula KH. Noer Alie Islamic Centre Bekasi ini menghadirkan para tamu penting dalam bidang Pendidikan dan Pemerintahan. Rektor IAN Dr. H. Saiful Bahri Maih, M.Pd., yang secara resmi membuka acara menyampaikan dalam sambutannya bahwa prosesi wisuda bukanlah akhir dari perjalanan akademik. “Ini merupakan awal dari langkah nyata para sarjana untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan meningkatkan kecerdasan masyarakat”, ujarnya. Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Yayasan Attaqwa, Dr. KH. Irfan Mas’ud, MA. yang memberikan apresiasi atas kerja keras para wisudawan serta dorongan agar mereka terus menjaga integritas ilmu dan akhlak di tengah masyarakat. Selanjutnya, Ketua Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., CHS, MCE., menyampaikan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan tinggi Islam dengan pemerintah dalam mencetak generasi unggul yang mampu menghadapi tantangan global. Dalam sambutan keempat, Kasubdit Ketenagaan Diktis Kementerian Agama RI, Dr. H. M. Aziz Hakim, MA., menegaskan bahwa para lulusan IAN Bekasi diharapkan tidak hanya menjadi insan akademis, tetapi juga motor penggerak perubahan positif di lingkungan sosial dan profesional. Acara wisuda semakin bermakna dengan Orasi Ilmiah oleh Dr. H. Khaerul Umam Noer, M.Si., yang mengangkat tema “Transformasi Ilmu dan Akhlak Menuju Umat yang Bermartabat”. Beliau menekankan pentingnya integrasi ilmu pengetahuan dan nilai moral sebagai pondasi kemajuan umat di era modern. Prosesi wisuda kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan para sarjana baru serta pemberian penghargaan kepada mahasiswa terbaik dan ditutup dengan pembacaan doa. Foto: Zaenal

Wisuda Sarjana XXV Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi Wujudkan Transformasi Ilmu dan Akhlak Read More »

Mahasiswa Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi Tembus Panggung Da’i Muda Nasional

Mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Attaqwa KH. Noer Alie (IAN) Bekasi, Muhammad Bilal Mayada Aslam berhasil menjadi salah satu dari 200 Da’i muda terbaik Indonesia dalam Program Pembibitan Calon Dai Muda 2025. Ia berhasil lolos dalam pelatihan bentukan Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini merupakan gerakan strategis untuk menyiapkan Da’i muda berwawasan wasathiyah—Islam moderat yang menyeimbangkan nilai agama dan realitas sosial. Dengan mengusung tema “Membangun Ekonomi Umat”, para dai muda didorong tak hanya pandai berceramah, tetapi juga bisa menggerakkan roda ekonomi syariah. UMKM halal, koperasi masjid, dan ekosistem bisnis berbasis nilai Islam menjadi bagian penting dari strategi dakwah baru. Para peserta akan dilatih keras keterampilan komunikasi publik, strategi dakwah digital, hingga kemampuan membaca konteks sosial. Tidak hanya berbicara di mimbar, namun juga dapat merespons isu-isu mengenai keagamaan, toleransi, hingga pemberdayaan ekonomi umat. Bilal sendiri menyambut kesempatan ini dengan rendah hati. “Kesempatan ini saya pandang sebagai amanah besar. Saya ingin menjadi bagian dari dakwah yang mencerahkan, menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan membawa Islam yang ramah, bukan marah”, ujarnya. Menurutnya, dakwah tidak cukup dengan menyampaikan ayat dan hadis. Generasi muda membutuhkan bahasa yang bisa dipahami, metode yang relevan, dan teladan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Bilal, perjalanan ini adalah awal mimpi besarnya, dari lorong pesantren di Bogor hingga panggung nasional di Jakarta. Ia kini membawa nama Bekasi menuju gelanggang dakwah Indonesia.

Mahasiswa Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi Tembus Panggung Da’i Muda Nasional Read More »