
Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) menyosialisasikan thalasemia kepada mahasiswa STAI At-Taqwa di Aula Gedung A pada Kamis (10/11). Sosialisasi dalam rangka meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap penyakit Thalasemia.
Kegiatan ini dibuka oleh KH. Kholilullah Akhmas Lc., M.Pd. selaku Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan dan Hubungan Antar Lembaga STAI At-Taqwa.

“Hari Pahlawan tahun ini kita manfaatkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dengan kegiatan sosialisasi Thalasemia dan donor darah,” katanya.
Menurutnya, dengan berkontribusi mendonorkan darah kita membantu menyelamatkan ribuan nyawa penyandang Thalasemia.
“Seperti KH. Noer Ali seorang pejuang yang mendapatkan gelar pahlawan nasional, sebagai Mahasiswa kita juga adalah pejuang yang mengejar ilmu dan membantu sesama,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan POPTI, Puspasari, dan dr. Lili Basriah dari Rumah Sakit Ananda Babelan.
Selain bertujuan memberikan edukasi kepada mahasiswa, kegiatan ini juga dilakukan POPTI untuk membantu mewujudkan program Pemkot Bekasi 2030 Zero kelahiran Thalasemia.

“Di Jawa Barat, Bekasi menjadi kota dengan penyandang Thalasemia terbanyak ke-2 setelah Bandung,” kata Puspasari.
Sedangkan dr. Lili Basriah menjelaskan bahwa sebanyak 550 orang penyandang Thalasemia yang ada di Kota Bekasi. Maka dari itu, setiap bulannya perlu disediakan sekitar 1600 kantung darah untuk penderita Thalasemia.
Ia berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi ini menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya mahasiswa akan pentingnya donor darah bagi diri sendiri dan orang lain yang membutuhkan.
Penulis : Farah
Editor : Oby
Foto : Zaenal