Dosen Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi, Nurul Amin, M.Pd.I., mendaki Gunung Kerinci pada 19-25 September 2024. Ia mendaki bersama keempat temannya yang tergabung dalam Gabungan Pecinta Alam Attaqwa (GAPALA), yaitu H. Samsul Riadhi, Abd. Ghofur, Muhammad Qaddasa, dan Khoirul Anwar.
Mengawali perjelanan pendakian pada hari Kamis dengan menaiki pesawat udara dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Minangkabau, Padang. Perjalanan berlanjut selama delapan jam dengan menempuh jalur darat dari Kota Padang menuju Kabupaten Kerinci, Jambi. Setelah beristirahat dan mengikuti proses aklimatisasi selama satu hari, pada hari Sabtu mereka memulai pendakian.
Pendakian dimulai dari Basecamp Kersik Tuo. Setelah menaiki mobil pick up menuju Pintu Rimba, para pendaki memulai trackingnya. Mereka melewati rute Pintu Rimba, Pos 1, Pos 2, Pos 3, Shelter 1, hingga Shelter 2 di tempat ini mereka berkemah. Pada hari berikutnya mereka melanjutkan pendakian menuju Shelter 3 dan melakukan summit hingga ke puncak Kerinci, 3.805 mdpl. Selama pendakian, Nurul Amin dengan antusias mengenalkan program studi Manajemen Bisnis Syariah IAN pada para pendaki lainnya. Selagi beristirahat, ia aktif mengajak pendaki lain berdiskusi mengenai pentingnya pendidikan berbasis syariah dalam dunia bisnis saat ini.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Manajemen Bisnis Syariah bukan hanya sekadar program studi, tetapi juga sebuah langkah untuk menciptakan pemimpin bisnis yang beretika dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, lebih banyak generasi muda yang tertarik untuk menempuh pendidikan di bidang bisnis syariah dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Nurul Amin berencana untuk mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang, mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung dalam promosi pendidikan sambil menikmati keindahan alam Indonesia.
“Mendaki gunung mengajarkan seseorang untuk lebih bertaqwa kepada Allah SWT karena mensyukuri berbagai nikmat-Nya yang luar biasa. Seseorang pun akan menjadi lebih tawadu dan bertenggang rasa dengan sesama. Mendaki gunung membuat seseorang lebih menghargai pertemanan, silaturahmi, dan kebersamaan. Mendaki gunung membuat kita lebih menghargai lingkungan,” ucapnya menutup pembicaraan.