Konsep Khilafah Dalam Perspektif Teologi Pembebasan Michael Lowy - INSTITUT ATTAQWA KH. NOER ALIE
Search
Close this search box.

Konsep Khilafah Dalam Perspektif Teologi Pembebasan Michael Lowy

Maghfur Ghazali

Abstrak

Konsep khilafah yang dikenal sebagai upaya membangun negara Islam dengan penerapan hukum Islam secara menyeluruh selalu menjadi topik diskusi menarik. Bukan saja menarik bagi kelompok yang berpegang kuat pada ajaran agama, tetapi juga menarik bagi kalangan yang berpandangan skuler. Michael Löwy adalah seorang sosiolog dan filsuf Marxis Perancis-Brasil. Dia adalah direktur penelitian emeritus dalam ilmu sosial di Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) dan kuliah di  École des hautes udesudes en sains sociales. Pada 1961 Löwy menerima beasiswa untuk gelar doktor di Paris Prancis di bawah bimbingan filsuf Marxis terkenal dan sosiolog budaya Lucien Goldmann. Goldmann lah yang kemudian memberi pengaruh besar pada pandangan Löwy. Michael Löwy menerima gelar Ph.D pada 1964, dengan disertasi tentang Teori Revolusi Marx Muda di Sorbonne. Meskipun teologi pembebasan memiliki kemiripan dalam pola pergerakan, namun perjuangan wacana Marxis dan teologi pembebasan dalam Islam sesungguhnya berbeda. Teologi pembebasan dalam Islam (konsep khilafah) berpegang pada tauhid, sementara Marxisme tidak mengenal tauhid. Teologi pembebasan dalam Islam lebih fokus merombak paradigma berfikir  mayoritas  masyarakat  muslim dengan menawarkan formula sistem pemerintahan Islam yang ideal. Sementara wacana Marxisme lebih sebagai suatu doktrin yang menggugat moral dan sosial terhadap ketergantungan kapitalisme sebagai suatu sistem sosial yang tidak adil dan tidak beradab. Kata kunci: Khilafah, An-Nabhani, Lowy, Marxisme, Teologi Pembebasan.

Kata Kunci: Khilafah, Teologi Pembebasan, Michael Lowy