Psikologi Dalam Al-Qur'an - INSTITUT ATTAQWA KH. NOER ALIE
Search
Close this search box.

Psikologi Dalam Al-Qur’an

Tuty Alawiyah, Galuhpritta Anisaningtyas

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, menganalisis tentang persfektif Al-Qur’an tentang psikologi dan sekaligus merupakan refleksi terhadap psikologi sekuler yang terlalu focus pada aspek material dan mengabaikan aspek spritulitas kemanusiaan.

Al-Qur’an adalah firman atau kalam Allah SWT, hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW., sebagai mukjizat, bagi yang membaca Al-Qur’an dicatat sebagai amal ibadah. Sementara dilihat dari sifatnya Al-Qur’an sebagai al-Burhan (bukti kebenaran) dan nur mubin (cahaya yang terang), asy-syifa (obat) dan ar-rahmah (kasih sayang), huda (petunjuk), dan mau’izah (nasihat).

Al-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam yang didalamnya berisi tentang ajaran yang universal yang tidak hanya memuat ajaran tentang hubungan manusia dengan Allah dalam bentuk ritual keagamaan, tetatpi mengajarkan hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam yang bersifat ilmu pengetahuan dan teknologi. Psikologi dalam pandanga Al-Qur’an merupakan wahana yang sangat efektif untuk memperkenalkan pengkajian psikologi dari dimensi yang berbeda dengan teori-teori psikologi sekuler. Psikologi sekuler mengabaikan aspek spiritual sehingga teorinya terasa kering dangkal dan kurang dalam. Sedangkan psikologi dalam pandangan Al-Qur’an diungkap secara menyeluruh menyangkut aspek kejiwaan manusia, dengan mengungkapkan istilah, nafs, ruh, qolb, seyogyanya menjadi ladang yang sangat subur bagi Psikolog Hal ini dapat menjadi sumber pemikiran yang dapat melahirkan perspektif baru dalam kancah psikologi, serta diharapkan membawa angin segar yang dapat menyejukkan hati dan jiwa manusia yang membaca setiap tulisan yang diluncurkan karena, kajian tersebut  memuat dua dimensi sekaligus yaitu dimensi jiwa dan dimensi spritual.