Sebagai bagian dari komitmen bersama dalam mengembangkan dakwah berbasis digital, Rusydatul Ummah (RU) dan Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi (IAN) sukses menyelenggarakan seminar bertajuk “Dakwah Virtual di Era Digital” pada Ahad (11/5). Kegiatan ini berlangsung di Aula Baytul Atiq Pondok Pesantren Attaqwa Putri yang dihadiri oleh Civitas Akademika IAN dan anggota RU dari wilayah Kabupaten Bekasi dan Karawang.
Seminar ini dibuka secara resmi oleh Rektor Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi, Dr. H. Saiful Bahri Maih, M.Pd., yang menyampaikan pentingnya dakwah menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Seminar ini bukan sekadar penguatan MoU antara IAN dan Rusydatul Ummah, tapi juga sebagai bentuk nyata bagaimana dakwah harus bertransformasi ke ranah digital. Majlis taklim harus mampu menjangkau umat melalui media baru, tanpa kehilangan esensi keilmuannya,” ungkap Rektor Saiful.
Ketua Program Studi Manajemen Dakwah IAN Hj. Mimi Jamilah Mahya, M.IRKH., hadir sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa dunia digital telah menjadi ladang dakwah baru yang sangat potensial.

“Media sosial bisa menjadi mimbar baru bagi para dai. Namun, tantangannya adalah bagaimana kita menyampaikan dakwah dengan cara yang bijak, menarik, dan tetap menjaga adab serta akhlak Islami,” jelasnya.
Seminar ini juga menghadirkan sesi praktik langsung pembuatan konten dakwah digital yang dipandu oleh dua dosen IAN, Iza Ma’rifah, M.Sos., dan Mawaddah Warohmah, M.Pd. Peserta wajib membuat konten edukatif dan inspiratif yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan etika berdakwah di ruang publik digital. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran majlis taklim dalam menyebarkan dakwah Islam secara moderat, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.
Foto: Zaenal