Sekolah Tinggi Agama Islam At-Taqwa Bekasi menggelar pembekalan bagi mahasiswa peserta KKN, pada Sabtu (15/7). Kegiatan ini bertempat di Aula Kampus Gedung A lantai 2. Berlangsung dari pukul 1 siang hingga 4 sore.
Jumlah peserta yang hadir dalam pembekalan sebanyak 77 orang dari dua prodi: PAI dan KPI. Sementara itu, kegiatan dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars STAIA. Kemudian disambung dengan sambutan dari WaKa I Bidang Akademik.

“Mahasiswa tahun sekarang harus bisa bagus lagi dari tahun sebelumnya,” ucap Dr. H. Saiful Bahri Maih, M. Pd, selaku WaKa I Bidang Akademik dalam kegiatan pembekalan KKN.
Disamping itu, beliau juga menyampaikan beberapa hal yang mesti dilakukan para peserta KKN, yaitu mengembangkan kualitas layanan, pemahaman spritual keagamaan, melakukan identifikasi sarana prasarana, serta dapat berperan dalam berbagai kegiatan peningkatan kualitas warga dan masyarakat.
Lalu pada sambutan kedua, diisi oleh Ketua Yayasan At-Taqwa yaitu KH. Irfan Mas’ud, LC, MA., ia menjelaskan bahwa dari makna moderasi beragama itu sendiri sampai tujuan KKN yaitu untuk memberikan nilai-nilai moderasi kepada masyarakat.

“Moderasi itu bagian yang sangat tidak bisa dipisahkan dari Islam dan merupakan sifat yang diatribusi oleh Al-Qur’an kepada umat Nabi Muhammad SAW. Dan bagaimana kita melihat pengertian moderat dalam arti wasathan (umat yang memberi pengabdian terbaik)”, ucapnya.
Irfan meminta kepada para mahasiswa untuk menerapkan khiyar selama KKN berlangsung dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
Kemudian pemaparan materi penelitian oleh Muhammad Fanshoby, M.Sos., salah satu dosen STAI At-Taqwa Bekasi yang membahas teknik mudah membuat penelitian KKN moderasi beragama. Ia mengatakan bahwa salah satu hal terpenting menulis karya ilmiah dari hasil penelitian adalah argumen.

“Tulisan yang baik itu didorong oleh argumen, jadi ketika kalian menulis penelitian makalah atau skripsi, itu harus didorong oleh argumen. Tidak hanya cuma copy paste tanpa ada argumen”, tambahnya.
Selain itu, argumen juga dibangun dari referensi yang dibaca.
“Maka dari itu supaya bisa berargumen, kalian harus membaca,” sambung Fanshoby.
Kegiatan diakhiri oleh pembacaan tata tertib untuk peserta KKN 2023 dan do’a penutup.
Penulis : Sheila
Editor : Farah
Foto : Zaenal