Wafatnya Ketua STAI At-Taqwa Bekasi, Keluarga Besar Adakan Penutupan Tahlil dan Do'a Bersama - INSTITUT ATTAQWA KH. NOER ALIE
Search
Close this search box.

Wafatnya Ketua STAI At-Taqwa Bekasi, Keluarga Besar Adakan Penutupan Tahlil dan Do’a Bersama

Tepat tujuh hari berpulangnya Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam At-Taqwa Bekasi almarhum Dr. KH. M. Abid Marzuki, M.Ed, keluarga besar H. Anwar bin H. Layu adakan penutupan tahlil dzikir dan doa bersama. Acara ini dilaksanakan di Masjid Ghoiru Jami’ Al-Baqiyatissolihat Pondok Pesantren At-Taqwa Putri pada Ahad malam (9/7)

Berlangsung pukul 20:00 WIB, acara ini dihadiri oleh bupati Bekasi periode 1998-2003 H. Wikanda Darmawijaya, walikota Depok Dr. KH. M. Idris Abdul Shomad, Lc., MA., guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Amsal Bachtiar, MA., ketua umum Yayasan At-Taqwa Pusat Bekasi KH. Irfan Mas’ud, Lc., MA., para pimpinan Yayasan Pondok Pesantren At-Taqwa dan STAI At-Taqwa Bekasi, serta para ulama dan tokoh masyarakat wilayah Babelan.

Pembacaan yasin dipimpin oleh wakil pimpinan Pondok Pesantren At-Taqwa Putra bidang bahasa Ust. Abdul Fatah Khair, S.Thi. dan pembacaan dzikir dipimpin oleh KH. M. Adib Sholeh Al-Hafizh bin KH. M. Amin Noer, serta pembacaan doa takhdim dipimpin oleh KH. Ahmad Masirlah Iskan, Lc., Mpd berjalan dengan khidmat.

Diakhiri dengan sambutan oleh walikota Depok Dr. KH. M. Idris Abdul Shomad, Lc., MA., dan ketua umum Yayasan At-Taqwa Pusat Bekasi KH. Irfan Mas’ud, Lc., MA.

Idris mengatakan bahwa almarhum Abid merupakan teman yang baik. “Sahabat itu seperti bintang, tidak selalu terlihat tetapi selalu ada untuk kita. Begitulah Abid bagi saya”, tambahnya.

Dirinya berharap semoga doa dan tahlil yang dipanjatkan oleh semua yang hadir malam itu, akan sampai kepada almarhum Abid.

Sementara itu, Irfan menyampaikan bahwa almarhum Abid merupakan orang tua yang menjadi panutan baginya dalam meningkatkan mutu pendidikan di Bekasi. “Almarhum Abid adalah orang yang concern dengan perkembangan masyarakat di wilayah Bekasi. Bahkan pesan terakhirnya kepada saya, ia meminta untuk tidak lupa akan 3 hal tentang bekasi, yaitu: patriot, satria, dan santri. Karena disini lahir para pejuang pendidikan yang besar”, ujarnya.

Menurut Irfan, almarhum Abid tak hanya seorang guru tetapi juga motivator dan pemberi semangat bagi para muridnya. Seorang cendekiawan yang bukan saja alim, namun memiliki wawasan dan rihlah islamiyah yang begitu luas. Irfan juga mengungkapkan rasa syukurnya karena banyaknya jama’ah yang hadir, menunjukkan bahwa almarhum Abid adalah sosok yang sangat dicintai.

Penulis : Farah

Foto : Zaenal

Bagikan :

Facebook
Twitter
WhatsApp

PMB 2024