Kuliah Umum STAIA : Tantangan Teknologi, Perlu Adaptasi - INSTITUT ATTAQWA KH. NOER ALIE
Search
Close this search box.

Kuliah Umum STAIA : Tantangan Teknologi, Perlu Adaptasi

Tantangan saat ini yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Islam adalah teknologi. Diperlukan adaptasi bagi para pengolala agar lembaga pendidikan Islam dapat berumur panjang. Itu disampaikan Prof. Dr. Mahmud, M.Si., CSEE, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada saat memberikan kuliah umum Yayasan Attaqwa bersama STAI Attaqwa Bekasi di Aula Serbaguna pada Sabtu (12/2).

Ia melanjutkan, dengan adanya adaptasi terutama dalam hal teknologi maka lembaga pendidikan Islam dapat bertahan dan berumur panjang. Apalagi Attaqwa merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki sejarah panjang sehingga adaptasi mutlak dibutuhkan.

“Attaqwa menjadi sentra agama Islam di Kota dan Kabupaten Bekasi. Kita harus keluar dari zona nyaman agar bisa bertahan dan berumur panjang di tengah tantangan teknologi saat ini,” ungkapnya.

Selain itu, dalam kuliah umum dilakukan juga nota kesepahaman antara Attaqwa dengan UIN Bandung dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Salah satunya dengan memberikan beasiswa bagi siswa terbaik di Attaqwa untuk berkuliah di UIN Bandung.

“Kirim anak-anak yang terbaik di sini untuk kuliah di UIN Bandung ambil jurusan IT. Masuk Fakultas Saintek. Agar mereka nanti setelah lulus bisa mengabdi di Attaqwa,” tukasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Attaqwa, KH. Irfan Mas’ud, Lc., M.A. bahwa adaptasi menjadi cara untuk lembaga agar bisa berkembang. Selain adaptasi juga tak kalah penting adalah identitas dari lembaga itu sendiri.

“Identitas terdiri dari nilai dan tujuan. Bagaimana Attaqwa dapat terus bermanfaat buat masyarakat secara luas,” ujarnya.

Di samping itu, dalam acara tersebut juga dilakukan launching kumpulan cerita pendek karya mahasiswa STAI Attaqwa. Launching itu merupakan bagian dari program STAI Attaqwa dalam upaya apresiasi karya mahasiswa yang berprestasi.

Sementara Ketua STAI Attaqwa Dr. M. Abid Marzuki mengemukakan bahwa kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan inspirasi bagi kita semua. Dengan hadirnya Rektor UIN Bandung dan jajarannya yang berasal dari Bekasi, memberikan kita inspirasi bahwa orang Bekasi terutama Attaqwa bisa maju asalkan punya mimpi.

“Al-maghfurlah KH Noer Ali dengan keterbatasannya tapi punya mimpi membuat lembaga pendidikan seperti Al-Azhar, Mesir. Padahal al-maghfurlah tidak sekolah formal tapi punya mimpi memiliki lembaga formal yang besar seperti Al-Azhar,” katanya.

Mimpi itu, lanjutnya, diwujudkan dengan membentuk lembaga yang sekarang ini kita sebut Attaqwa. Sudah seharusnya sebagai penerus, kita mampu melanjutkan mimpi Al-maghfurlah itu.

Penulis: Oby

Foto: Zaenal

Bagikan :

Facebook
Twitter
WhatsApp

PMB 2024