Lakukan kerjasama dengan Universitas Trisakti Jakarta, Sekolah Tinggi Agama Islam At-Taqwa Bekasi mengadakan workshop Pelatihan Pemberdayaan UMKM Manufaktur dalam rangka pencapaian Sustainable Development Goals: Pembuatan Eco Enzyme untuk Keberlangsungan Hidup Lingkungan Pesantren yang Harmonis. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung B STAI At-Taqwa dan berlangsung dari pukul 1 siang hingga 4 sore.
Acara dihadiri oleh mahasiswa semester 5 dan dibuka dengan sambutan oleh WaKa 3 Bidang Kemahasiswaan STAI At-Taqwa Bekasi, KH. Kholilullah Ahmas, LC., M.Pd. Ia mengatakan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah sangat cocok dengan pesantren.

“Ini sejalan dengan konsep KH. Noer Ali yang mengajarkan para murid dan santrinya untuk hidup mandiri dengan bekerja dan usaha tanpa mengandalkan 1 lapangan pekerjaan saja”, tambah Kholil.
Penyampaian materi dilakukan langsung oleh dosen Universitas Trisakti: Ir. Tiena G. Amran, Ph.D., dan Dr. Ir. Ratnaningsih Ruhiyat, MT.
Tiena menyampaikan bahwa mewujudkan UMKM Berkelanjutan di lingkungan pesantren saat ini harus dibarengi dengan pengelolaan sampah organik yang memadai.

“Ini menjadi salah satu upaya yang digalakan pemerintah untuk menciptakan UMKM yang peduli dengan lingkungan, karena banyaknya sampah hasil UMKM yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan menumpuknya limbah. Maka jawabannya adalah Eco Enzyme”, ucapnya.
Sementara itu, dalam materinya Ratnaningsih mengenalkan mengenai Eco Enzyme dan cara pembuatannya dari sampah organik. Ia menjelaskan bahwa Eco Enzyme merupakan upaya penghematan dan solusi mengurangi limbah sampah rumah tangga.

“Karena merupakan sebuah cairan multifungsi dari hasil fermentasi sampah organik, Eco Enzyme dapat dijadikan pengganti bahan kimia yang ada di rumah. Untuk disinfektan, mengepel lantai, pembersih wastafel, dan sabun cuci piring”, kataya.
Pembuatan Eco Enzyme membutuhkan waktu kurang lebih 90 hari untuk mendapatkan hasil dan kualitas cairan yang bagus. Baru setelah itu dapat digunakan dan dipasarkan sebagai produk UMKM.
“Jadi, selain membantu mengurangi limbah sampah, kita juga bisa menghasilkan uang kembali”, sambung Ratnaningsih.
Selain pemaparan materi oleh narasumber, mahasiswa juga melakukakn praktek pembuatan Eco Enzyme bersama dengan dosen. Acara diakhiri dengan foto bersama dan do’a penutup.
Penulis : Farah
Foto : Zaenal