Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi adakan workshop pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan Kependidikan bagi mahasiswa semester 7 pada Selasa (30/7). Kegiatan ini bertujuan dalam rangka mendukung implementasi Kurikulum Merdeka untuk prodi PAI dan meningkatkan kemampuan jurnalistik media untuk prodi KPI. Acara yang berlangsung di Aula Gedung A Institut Attaqwa KH. Noer Alie Bekasi ini menghadirkan dua pembicara yakni: Ahli Pendidikan SMAN 14 Kota Bekasi Dr. Harti Supriatin, S.Pd., M.Pd dan Praktisi Jurnalistik Dhanny Wahab.
Dalam sambutannya, Rektor Institut Attaqwa Bekasi Dr. H. Saiful Bahri Maih, M.Pd., menekankan pentingnya perencanaan pembelajaran yang matang sebelum melakukan proses pembelajaran dengan siswa-siswi di SMA.
“Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas yang luas bagi tenaga pengajar. Namun, fleksibilitas ini harus diimbangi dengan perencanaan pembelajaran yang terstruktur dan inovatif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal,” ujarnya.
Senada dengan Rektor Institut Attaqwa, Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Kh. Fadlurrahman, Lc., MA., menambahkan bahwa hasil belajar siswa tidak hanya melihat dari nilai akademik semata, melainkan juga dari output kompetensi yang siswa miliki.
“Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan kompetensi siswa yang relevan dengan dunia kerja. Oleh karena itu, kalian para mahasiswa harus mampu merancang pembelajaran yang dapat mengasah kompetensi siswa secara holistik,” jelasnya.
Sebagai narasumber, Dr. Harti Suprihatin, S.Pd., M.Pd., memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep, prinsip, dan implementasi Kurikulum Merdeka di lapangan. Beliau juga berbagi tips dan trik dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik Kurikulum Merdeka.
Sementara itu, Dhanny Wahab menyampaikan pentingnya melakukan adaptasi digital. Mahasiswa PPLK prodi KPI dituntut agar bisa mengoptimalkan platform digital dalam pengembangan skill untuk keperluan kerja. Tak hanya itu, pengetahuan dan siap dalam bekerja juga menjadi penentu suksesnya individu dalam bersaing di lingkup kerja yang lebih luas.
Foto: Zaenal